Tenggarong- Sebanyak 38 Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) akan mengikuti program pelatihan coding dan kecerdasan buatan (AI) yang difasilitasi oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Program ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk meningkatkan kompetensi guru dalam bidang teknologi informasi, sekaligus mempersiapkan generasi muda menghadapi era digital.
Pelatihan ini akan dilaksanakan pada 13-17 Juli 2025 dan difokuskan pada peningkatan kapasitas guru Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di sekolah-sekolah terpilih. Selain coding dan AI, Kemendikbudristek juga akan memberikan pelatihan deep learning (pembelajaran mendalam) bagi kepala sekolah dan guru mata pelajaran inti seperti Bahasa, Sains, dan Matematika.
Pelatihan Coding dan AI untuk Guru TIK
Sekolah-sekolah sasaran telah ditentukan langsung oleh Kemendikbudristek, dengan total 38 SMP di Kukar yang terpilih. Namun, tidak semua kecamatan terwakili dalam program ini.
“Kami hanya menerima data dari kementerian. Tidak semua kecamatan terwakili, dan kami juga tidak mengetahui pasti dasar pemilihannya,” jelas Emy.
Pelatihan coding dan AI akan melibatkan 38 guru TIK dari sekolah-sekolah tersebut. Adapun pelaksana pelatihannya adalah Lembaga Pelatihan dan Diklat (LPD) Juli Jendrawan Robotik, yang akan membimbing peserta selama lima hari.
Deep Learning untuk Kepala Sekolah dan Guru Inti

Selain pelatihan coding dan AI, Kemendikbudristek juga akan menggelar program deep learning yang digagas oleh Menteri Pendidikan yang baru. Pelatihan ini ditujukan bagi kepala sekolah serta tiga guru per sekolah (guru Bahasa, Sains, dan Matematika).
“Yang pembelajaran mendalam itu langsung dari BGTK. Namun, sebelumnya akan dilakukan training of fasilitator (ToF) di Samarinda atau Balikpapan. Setelah fasilitator selesai, barulah mereka akan menyebarluaskan ilmunya ke sekolah-sekolah sasaran,” terang Emy.
Program ini diharapkan dapat memperkuat kemampuan guru dalam mengintegrasikan teknologi ke dalam pembelajaran, sehingga siswa dapat lebih siap menghadapi tantangan di era digital.
Kesiapan Infrastruktur di Sekolah
Terkait kesiapan infrastruktur, Emy menyebut bahwa sebagian besar SMP di Kukar—baik negeri maupun swasta—telah memiliki perangkat pendukung seperti Chromebook, meskipun jumlahnya belum merata.
“Kalau SMP di Kukar hampir semua sudah punya Chromebook, baik sekolah negeri maupun swasta. Kecuali untuk sekolah kandidat rujukan Google, itu yang dapat satu siswa satu Chromebook,” pungkasnya.
Dampak Positif Program Pelatihan Coding dan AI
-
Meningkatkan Kompetensi Guru – Guru TIK akan memiliki kemampuan baru dalam pengajaran coding dan AI.
-
Mempersiapkan Siswa untuk Era Digital – Siswa akan lebih familiar dengan teknologi masa depan.
-
Mendorong Inovasi Pembelajaran – Integrasi AI dan coding dapat membuat proses belajar lebih interaktif.
-
Mempercepat Transformasi Digital di Sekolah – Sekolah-sekolah di Kukar akan semakin maju dalam pemanfaatan teknologi.
Program ini menjadi bukti komitmen Kemendikbudristek dalam memajukan pendidikan berbasis teknologi di Indonesia, khususnya di daerah seperti Kutai Kartanegara. Dengan pelatihan ini, diharapkan Kukar dapat menjadi salah satu kabupaten pelopor dalam pengembangan pendidikan digital di Kalimantan Timur.